06 April 2008

“Nadhat al Jama’ah”

Roma 6 : 4

Kristus telah bangkit dari antara orang mati, peristiwa tersebut luar biasa dan amat menggembirakan bagi yang mengimani kebangkitan itu, setidaknya peristiwa yang mustahil tetapi menjadi nyata dan dibuktikan dengan pertimbangan nalar oleh Tuhan Yesus sendiri, maupun bukti otentik yang dituntut oleh Thomas menegaskan kebangkitan Tuhan Yesus tersebut. Jika tidak ada kebangkitan Kristus maka sia – sialah semuanya, bahkan hal tentang Allahpun menjadi tidak jelas. Atau Rasul Paulus mengatakan jika tidak ada kebangkitan maka suatu kebohongan bagi Allah. Kebangkitan Kristus sangat menentukan bagi dasar iman Kristen. Kebangkitan itu juga bukan hanya bagi Kristus sendiri tetapi kebangkitan yang diperuntukkan bagi kita semua agar hidup kita berbuah bagi Allah.

Di Indonesia ada organisasi keagamaan Nadhatul Ulama, artinya kebangkitan para ulama. Meminjam istilah itu maka renungan kita kali ini berjudul Nadhat al Jama’ah. Nadhat artinya kebangkitan, jama’ah artinya umat/jemaat, nadhat al jama’ah berarti kebangkitan umat/jemaat. Menarik untuk kita renungkan bahwa kebangkitan Kristus memberi daya baru bagi kebangkitan jemaat untuk melakukan karya – karya Allah di dalam kehidupan ini. Setelah peristiwa kebangkitan, hidup kita merasakan kesukacitaan, adanya kepastian pengampunan dosa, terciptanya pemulihan relasi dengan Allah, tak ada lagi hal prinsip yang dapat mengganggu hubungan kita dengan Tuhan Allah. Kebangkitan Kristus sudah meletakkan dasar iman kita dan tak perlu ada lagi yang diragukan dalam mengimani Kristus sebagai Juruselamat kita. Maka di dalam suasana sukacita itulah kita memperagakan hidup sebagaimana panggilan Kristus. Kita perlu bangkit dari hidup lama ke hidup yang baru, hidup yang mampu menjadi jalan berkat bagi sesama.

Hidup yang digerakkan oleh kasih kemurahan Allah, hidup yang mewartakan kasih kemurahan itu kepada sesama. Gerakan kebangkitan jemaat ini perlu kita lakukan mengingat di tengah masyarakat kita sekarang ini, semakin mengalami ketegangan – ketegangan yang ditimbulkan oleh perubahan – perubahan sosial maupun ekonomi.

Kebangkitan kita di masa kini dan di sini dalam konteks yang sebenarnya, turut mengambil bagian menciptakan keadaan baru di tengah masyarakat yang lebih adil dan berperadaban. Bukan kebangkitan melawan penguasa, melainkan kebangkitan moral melawan ketidak adilan, pembodohan dan pemiskinan. Memberikan teladan hidup yang benar bagi generasi kita, memberi dan berbagi nilai – nilai keutamaan bagi siapapun yang mencarinya, dan memberikan kesejukan damai sejahtera bagi kehidupan bersama. Nadhat al jama’ah, kebangkitan kita yang sudah seharusnya berbuah bagi Allah.

Oleh : Pdt.Tanto Kristiono

Tidak ada komentar: